Oleh : M.Yusuf Putra Sinar Tapango
PENARI MALAM
Senyuman kau sunggingkan pada setiap mata yang memandangmu
Gincu merah sedikit tebal kau biarkan menghiasinya
Lamat lamat kau lantunkan lagu mendayu
Seiring pula pinggulmu seolah tak lelah menyerong ke kiri lalu ke kanan
Malam terkadang meyisakan resah yang tak menyudah
Seperti sorot matamu yang terpantul cahaya lampu temaram
Kutangkap resah di sana meski kau jeli mengecoh dengan senyummu
Jika saja tersurat tatapan itu mungkin saja tak cukup halaman menampung getirnya
Ah...aku bukan malaikat, tapi terkadang rasa ini membuat tercekat dalam tenggorokan
Apalagi saat seorang bocah lelaki bersamamu ikut menari dalam pekat malam
Bukankah seharusnya ia kau lelapkan dalam pelukanmu
Ternyata malam adalah karibmu demi hidup dan sedikit pelipur lara agar tak terdengar isaknya
Aku hanya dapat bergumam semoga anak lelaki itu kelak menjadi..........Amin, do'aku.
BEKASI 17 OKTOBER 2011,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar