Jemari kecil mungil yang pias itu...
Tak mampu hadirkan tawa...
Meski hanya siluet senyum...
Bagaimana mungkin kau menggapainya?
Hadirkan rasa itu saja kau tak mampu...
Apalagi kau hanya tertatih dengan luka...
Sketsa wajahmu selalu gagal terlukis...
Padahal bulan hampir purnama...
Bahkan bintang pendarnya berkilau...
Tapi tetap saja hanyalah diam dalam malam...
Angin pun seperti enggan menyapamu...
Semua mencibirmu dengan tarian alamnya...
Lolongan anjing malam...
Kerlip kunang-kunang...
Nyanyian malam berbagai warna...
Tak sanggupkah hadirkan rasamu?
Bila rasamu masih terseok bersama irama jantungmu...
Hadirkan saja sketsa wajahmu...
Agar semua tahu
Masih ada riak dalam darahmu yang hampir beku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar